BUDIANTO.COM

Jakarta- Informasi mengenai kemungkinan gempa berkekuatan 9 SR di Selatan Jawa pada tanggal 8-11 Oktober mendatang marak di BlackBerry Messenger. Benarkah?
Pernyataan tersebut dibantah oleh Kepala Subbidang Informasi Dini Gempa Bumi Rahmat Priyono saat dihubungi pihak INILAH.COM, Jumat (8/10). “BMKG belum pernah mengeluarkan pernyataan soal waspada gempa di Pantai Selatan pada tanggal 8-11 Oktober. Peristiwa gempa adalah kejadian alam yang tidak dapat diprediksi,” katanya.

Rahmat mengakui gempa memang sering terjadi mengingat Indonesia dilalui oleh tiga lempeng yaitu Australia, Pasifik dan Eurasia. Lempengan ini memanjang dari barat Sumatera, Mentawai, selatan Jawa, Nusa Tenggara hingga pulau Aru.

“Namun berbeda dengan wilayah Sumatera yang memiliki lempengan saling bertumpuk dan berada di dekat permukaan tanah sehingga lebih rawan gempa. Di sisi lain, wilayah selatan Jawa, meskipun ada pusat gempa namun berada di kedalaman yang sangat jauh sehingga tidak terlalu berdampak besar,” kata Rahmat.

Rahmat memberi contoh peristiwa di selatan Tasik beberapa waktu lalu. Gempa ini berkekuatan 7,2 SR. Meskipun besar, dampaknya tidak sampai ke Jakarta karena berada di wilayah dalam.
“Pusat gempa di selatan Jawa biasanya berada di 200 hingga 300 kilometer. Ini sangat dalam jadi tidak terlalu terasa.”

Di sisi lain, pesan di BlackBerry Messenger tersebut bertuliskan, “Menurut beberapa pihak di MBKG, akan terjadi gempa di Jakarta yang berasal dari Pantai Selatan (9 SR) sekitar tanggal 8 s/d 11. Presiden telah diberi tahu tapi tidak memberi balasan. Masyarakat diminta siapkan makanan dan pakaian. Catatan: Kalau di Cianjur gempa, maka Jakarta menyusul kemudian,” paparnya.


INILAH.COM