BUDIANTO.COM

Ilustrasi: Ist

Chan Kok Wah yang berdomisili di Kajang, Malaysia, sepertinya tidak mampu menahan cecaran dari para penagih tagihan kartu kredit yang terus menghampirinya. Dia pun didesak untuk membayar seluruh tagihannya yang sebenarnya sudah melewati batas waktu pada 7 Mei lalu.

Menurut laporan Surat Kabar Sin Chew, Chan dipaksa untuk membayar tagihan kartu kreditnya yang mencapai 7 ribu ringgit Malaysia atau sekira Rp19,8 juta (Rp2,836 per ringgit Malaysia). Dalam waktu lima menit pria berusia 45 tahun tersebut dihujani sekira 32 SMS ancaman pada 7 Mei lalu. Pada akhirnya Chan tidak mampu menahan tekanan, saat total 120 SMS ancaman yang diterimanya.

Istri dari Chan, Yeap Chung Hong merasa kesal dengan metode yang digunakan oleh para penagih yang disewa oleh pihak bank yang mengeluarkan kartu kredit untuk Chan.

"Mereka (penagih) tidak memberikan ruang untuk diskusi. Suami saya hanya berutang sekira 7 ribu ringgit atau sekira Rp19,8 juta tetapi mereka mendesaknya hingga tewas," ungkap istri Chan, Yeap Chung Hong seperti dikutip The Star, Kamis (13/5/2010).

Chan sendiri tewas usai dirinya melakukan penyetoran kepada bank untuk membayar cicilan utangnya pada 7 Mei lalu. Saat dirinya pergi untuk melakukan sarapan, tiba-tiba jatuh sambil mengeluhkan rasa sakit pada dadanya sebelum akhirnya pingsan. Saat terbangun, teman korban yang kebetulan berada didekat langsung membawa ke rumah sakit. Namun sayang nyawa pria tersebut tidak tertolong lagi.